Hamdan Zoelva Anggap Sistem Politik dan Ekonomi Indonesia Perlu Dikoreksi

jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara Hamdan Zoelva memandang sistem politik dan ekonomi Indonesia sudah begitu liberal saat ini. Karena itu, Zoelva menilai perlunya koreksi melalui aturan, sebelum Pancasila yang digagas oleh pendiri bangsa yang bersifat antikapitalisme, punah dimakan zaman.
"Sepanjang yang saya baca seluruh founding fathers kita, antiterhadap kapitalis. Tidak ada yang bela kapitalis satu pun," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini melalui webinar diskusi bertajuk Pancasila Dalam Tindakan Politik yang diselenggarakan Megawati Institute, Kamis (18/6).
Oleh karena itu, ideologi Pancasila adalah ideologi antikapitalis dan ideologi Pancasila itu adalah ideologi sosialis yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila bukan sosialis yang Marxis, yang berdasarkan apa yang disampaikan Soekarno, materialis historis.
Hamdan menerangkan, Pancasila merupakan ideologi atau falsafah negara sebagai alat kontrol terhadap setiap kebijakan pemerintah.
Pancasila itu, menurut Hamdan, sangat anti-terhadap kapitalisme atau liberalisme. Namun, pada praktiknya kini, paham tersebut justru mendominasi setiap aspek politik dan ekonomi.
Hamdan menceritakan, degradasi nilai Pancasila dimulai sejak Orde Baru yang mengarusutamakan pembangunan dan ekonomi.
Padahal, pendiri bangsa seperti Soekarno dan Hatta lewat Pancasila menginginkan pertumbuhan ekonomi itu dibangun lewat rakyat. Dengan kemandirian ekonomi, maka sistem politik yang dibangun juga berdikari.
"Kalau kami runut dan detail sejarah ini, dari satu periode ke periode lain, pemaknaan Pancasila itu bisa berbeda-beda dan bisa sangat berbeda," kata Hamdan.
Pakar Hukum Tata Negara Hamdan Zoelva memandang sistem politik dan ekonomi Indonesia sudah begitu liberal saat ini.
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi