Hamil 6 Bulan Dibantai 7 Liang

Hamil 6 Bulan Dibantai 7 Liang
Hamil 6 Bulan Dibantai 7 Liang
Lebih lanjut Cinta bercerita, melihat ibunya terkapar di dapur bersimbah darah, dia ke tempat neneknya yang sedang jual miso, memberitahukan ibunya terkapar di dapur. “Saya lihat ibu berdarah-darah di dapur dan tidak bisa diajak bicara. Saya panggil nenek ke warung miso. Datang lagi saya ke rumah sama-sama dengan nenek. Mau sampai ke rumah, saya lihat Bang Rangga sudah pulang dari sekolah dan mau masuk ke rumah. Tapi saya tidak lihat Om yang tadi memberi uang jajan itu lagi,” ungkapnya.

Sesuai pengakuan Cinta, saat AS memberikan uang jajan, hal itu tidak diketahui ibunya. Namun Cinta mengaku, ES sebelumnya pernah datang ke rumah mereka. “Om itu sudah pernah datang ke rumah. Tapi saya tidak tau nama Om itu siapa. Waktu Om itu memberikan uang jajan, ibu sedang mencuci di kamar mandi,” kata Cinta sambil melalap roti. Di tengah keramaian warga yang datang hendak melihat kejadian itu, Cinta mengatakan sudah mengetahui ibunya meninggal karena dibunuh. “Ibu sudah mati (meninggal) dibunuh. Saya tidak tau siapa yang membunuh Ibu. Nggak ada lagi Ibu. Ibu baik, tidak suka memukul,” katanya sambil duduk di samping rumahnya.

Sementara itu, Ponijo (38), suami korban, mengaku mengetahui kejadian tersebut setelah ditelepon keluarganya. Saat kejadian itu, dia mengaku bekerja di Yayasan USI sebagai supir. “Saya dapat telepon dari keluarga, katanya istriku dibunuh dan berdarah-darah di dapur. Saya permisi dari kantor pulang ke rumah. Sampai di rumah, saya lihat istri saya sudah terkapar di lantai bersimbah darah dalam kondisi tidak bernyawa. Dia bercerita, sekitar pukul 8:00 WIB, seperti biasa dia mengantarkan dua anaknya ke sekolah, Kiki kelas 5 SD dan Rangga sekolag TK Stadion. Usai mengantarkan anaknya, dia langsung berangkat kerja ke USI.

“Tadi pagi waktu saya tinggalkan masih sehat-sehat saja. Kondisi ruang tamu dan barang-barang rumah pun masih begini, belum ada yang dirubah. Kalau pelakunya perampok, pasti sudah ada yang hilang barang-barang. Tapi sampai detik ini belum ada barang-barang yang diketahui hilang,” katanya. Masih kata Ponijo, istrinya sedang mengandung 6 bulan anak keenamnya. Sementara lima anaknya, yakni anak pertama Rizki alias Kiki kelas 5 SD, anak kedua Reja (9) kelas 3 SD tinggal dengan oppungnya di Kisaran, anak ketiga Rangga (5) TK, anak keempat Cinta (3) dan anak kelima, Cindy (2) tinggal dengan oppungnya juga di Kisaran.

SIANTAR- Siti Nurcahaya br Siagian alias Ester  (38), ibu yang tengah mengandung 6 bulan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tujuh bekas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News