Hampir 18 Juta Warga Indonesia Sekarang Pilih Belanja Online

Hampir 18 Juta Warga Indonesia Sekarang Pilih Belanja Online
Tetra Pak Index 2018. Foto: Ist

Termasuk isu penggunaan plastik, daur ulang serta ekonomi melingkar (circular economy) yang menjadi sorotan utama belakangan ini.

Serta personal dan unik, brand berupaya menghadirkan produk yang bisa dipersonalisasi bagi pembeli sebagai pembeda dari produk lainnya di pasaran, serta untuk meningkatkan loyalitas dan penjualan.

“Riset kami membuktikan bahwa daya tahan dan efisiensi kemasan menjadi persyaratan penting dalam kegiatan belanja online. Bahkan hasil riset pun menunjukkan bahwa kemasan yang efisien secara berat maupun ruang dapat memberikan pengurangan volume transportasi sebesar 30-50%,” tambah Gabrielle.

Menurut Filippo Candrini, Managing Director HappyFresh Indonesia, keempat faktor di atas mempengaruhi cara pengusaha dan perusahaan melakukan bisnis, khususnya proses dalam pengemasan produk untuk para konsumen.

"Sebagai pelopor di kategori e-grocery, kami berkomitmen untuk menjaga kualitas produk dari pembelian hingga sampai ke tangan konsumen. Kami mempekerjakan personal shopper yang telah diberikan pelatihan khusus untuk dapat memilih produk berkualitas serta mengemasnya dengan aman sebelum menyampaikannya ke tangan kurir untuk diantarkan dalam box tertutup,” ujarnya.

Sebagai perusahaan yang menawarkan solusi pemrosesan serta pengemasan bagi makanan dan minuman, Tetra Pak menawarkan inovasi terbaru dalam era omnichannel ini melalui teknologi Kemasan menggunakan QR Code unik dan Radio-Frequency Identification (RFID).

Teknologi pengemasan cerdas dengan QR Code unik memungkinkan setiap paket produk untuk diberikan tanda pengenal yang unik/berbeda.

Kode-kode ini bisa dibaca oleh perangkat pemindaian data atau smartphone biasa.

Diharapkan jumlah pembeli belanja online terus tumbuh hingga 119 juta pada 2020 berkat populasi muda yang besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News