Hampir 18 Juta Warga Indonesia Sekarang Pilih Belanja Online

Hampir 18 Juta Warga Indonesia Sekarang Pilih Belanja Online
Tetra Pak Index 2018. Foto: Ist

Sementara itu,  Rahmat Danu Andika, Associate Vice President of O2O Business Bukalapak mengataka tren belanja konsumen Indonesia yang perlahan beralih ke e-grocery disambut dengan sangat baik oleh para e-commerce, khususnya Bukalapak.

Di Jakarta sendiri, e-grocery berkompetisi langsung dengan minimarket dan supermarket karena permintaan konsumen akan pengalaman belanja yang mudah dan cepat, serta akses internet yang membaik.

"Sebagai contoh, di Bukalapak, untuk kategori RTD saja kami mencatat puluhan juta minuman terjual di semester 1 2018 melalui marketplace dan melalui distribusi ke UKM Warung di seluruh Indonesia,” ujar

Selain membahas tentang tren e-grocery, hasil riset Tetra Pak Index juga memberikan wawasan tentang empat faktor utama yang mempengaruhi pasar e-grocery.

Yaitu Kemudahan, penentu utama dalam aktivitas belanja online akibat meningkatnya permintaan konsumen akan produk yang mudah dan nyaman didapat serta kemasan yang praktis.

Kemudian teknologi dan kinerja yang terus mengubah rantai pasokan (supply chain), terutama dalam hal kecepatan pengiriman barang yang diprediksikan bisa dikirimkan dalam waktu 10 menit pada 2025.

Serta perilaku belanja konsumen secara menyeluruh, contohnya pola belanja konsumen dengan jumlah sedikit tapi dengan frekuensi yang lebih sering.

Lalu keberlanjutan, dimana konsumen mulai peduli akan pentingnya menggunakan produk dari perusahaan yang peduli akan isu lingkungan hidup.

Diharapkan jumlah pembeli belanja online terus tumbuh hingga 119 juta pada 2020 berkat populasi muda yang besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News