Hampir 18 Juta Warga Indonesia Sekarang Pilih Belanja Online

Hampir 18 Juta Warga Indonesia Sekarang Pilih Belanja Online
Tetra Pak Index 2018. Foto: Ist

Itu dilakukan untuk mempelajari tren belanja pangan di era omnichannel serta bagaimana pengalaman tersebut bisa menghadirkan kesempatan unik bagi industri makanan dan minuman.

Riset yang memasuki tahun kesebelas ini juga menjelaskan pentingnya peranan kemasan produk dalam perjalanan belanja konsumen di era pemasaran berbasis omnichannel ini.

Untuk mampu bersaing di era omnichannel, para pengusaha harus berusaha untuk menawarkan pengalaman berbelanja secara online yang dipersonalisasi untuk para konsumennya.

Salah satu aktivitas belanja online yaitu belanja makanan dan minuman secara online (e-grocery), kini dipandang sebagai katalis untuk transformasi e-commerce yang lebih luas.

Cara belanja e-grocery pun kian digemari di seluruh dunia sesuai dengan hasil riset Tetra Pak Index 2018.

E-grocery telah dipandang sebagai sebagai cara belanja baru yang menyegarkan bagi konsumen, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan belanja pangan secara offline.

Jenis produk tersedia dan bisa  diakses secara online kurang lebih sama dengan yang ditawarkan di toko-toko, termasuk makanan dan minuman dalam kemasan.

“Berdasarkan riset Tetra Pak Index di Indonesia, sebanyak 1,2% konsumen di Jakarta telah berbelanja pangan secara online pada tahun 2016 dan angka ini diharapkan untuk terus tumbuh hingga 5,4% pada 2030. Sementara itu kegiatan belanja di pasar tradisonal mungkin akan menurun pada tahun 2030 menjadi 46,6% dari sebelumnya di angka 56,3% pada tahun 2016," ujar Gabrielle Angriani, Communications Manager Tetra Pak Indonesia.

Diharapkan jumlah pembeli belanja online terus tumbuh hingga 119 juta pada 2020 berkat populasi muda yang besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News