Hampir Akhir Tahun, BUMD DKI Lambat Serap Anggaran, Terendah PAM Jaya

Hampir Akhir Tahun, BUMD DKI Lambat Serap Anggaran, Terendah PAM Jaya
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan bahwa penyerapan PMD di BUMD-nya paling rendah lantaran ada sejumlah kendala. Foto: dokumentasi Perumda PAM Jaya

“Ini disebabkan ada gelondongan angka yang cukup besar, yang berhubungan dengan pipa Pesanggrahan. Pipa di sini itu multiyears dari 2019 sampai 2022, itu besaran anggarannya mencapai Rp 357 miliar yang belum dikerjakan,” jelas Arief.

Mantan Dirut Perumda Pasar Jaya ini menyebutkan proyek multiyears 2019 hingga 2021 itu seharusnya dibangun oleh mitra swasta, yaitu Palyja dan Aetra.

PAM Jaya disebut tak bisa membangun pipa tersebut karena bukan wilayahnya.

Namun, usai terjadi kesepakatan dengan Palyja dan Aetra, PAM Jaya bakal melanjutkan pembangunan pipa di Pesanggrahan.

"Akhirnya komunikasi kemudian selesai dan kami melakukan pengembangan bisnis itu. Sehingga, baru terjadi kesepatakan itu baru di tahun 2022," kata dia. (mcr4/jpnn)

Sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta masih rendah dalam menyerap penyertaan modal daerah (PMD).


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News