Hampir Semua Perusahaan Migas Dunia Merugi

Dengan kemampuan seperti itu pula, Pertamina bisa menjaga komitmen dengan tidak melakukan PHK. Padahal, banyak perusahaan lain dan bahkan BUMN yang memutus hubungan kerja dengan karyawan.
Kebijakan Pertamina tersebut, jelas Abra, juga membuat perusahaan lain yang terkait dengan bisnis Pertamina untuk tetap eksis dan mempertahankan karyawan mereka.
“Ini yang sangat kami apresiasi,” pujinya.
Pukulan lain, adalah harga minyak dunia di semester pertama yang turun drastis. Kondisi demikian, menurut Abra, menyebabkan pendapatan Pertamina sangat tertekan.
“Padahal, sebetulnya 80 persen profit Pertamina adalah dari sektor hulu. Inilah yang menyebabkan tekanan kepada Pertamina begitu terasa. Dan karena 80 persen profit dari hulu, sedangkan harga jatuh lebih dari separuhnya dibanding tahun lalu, maka tidak bisa membandingkan kinerja semester pertama tahun ini dengan semester pertama lalu karena kondisinya jauh berbeda,” jelas Abra.(chi/jpnn)
Hampir seluruh perusahaan minyak dan gas dunia mengalami kerugian besar. Bahkan, kerugian tersebut jauh di atas Pertamina, sebesar Rp11 triliun.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya