Hanya Belajar Agama, M. Nasir Tidak Bayangkan Jadi Menteri
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir sempat bercerita mengenai pengalamannya waktu masih menjadi mahasiswa. Nasir mengaku tidak pernah membayangkan bisa menjadi seorang menteri.
Nasir menyampaikan hal itu saat menghadiri acara video conference dialog dengan Pesantren Kilat Bimbingan Pasca Ujian Nasional Persiapan Masuk ke Perguruan Tinggi Negeri 2015 di 12 Kota dengan tema Education for a better Future di kantor GP Ansor, Jakarta, Jumat (29/5).
"Ini mengingatkan masa lalu saya saat masih menjadi mahasiswa. Saya dulu tidak pernah membayangkan menjadi seorang profesor apalagi menteri karena hanya belajar agama," kata Nasir.
Nasir mengaku hanya mengikuti ujian persamaan waktu di Pondok Pesantren. Pada saat ujian, Nasir menebak-nebak jawaban dengan menghitung kancing.
"Saat memberikan jawaban a atau b kancing saya hitung satu sampai lima. Kalau saya pegang 3 berari c, kalau 4 berari d. Karena Allah menunjukkan seperti itu alhamdulillah saya bisa melanjutkan di Perguruan Tinggi," ucap Nasir.
Meski dari basis pesantren sehingga tidak punya basis pelajaran umum, Nasir ternyata bisa masuk Perguruan Tinggi dengan jurusan akuntansi. Dalam angkatannya berjumlah 300 orang. Dari jumlah itu, dia mengungkapkan, lulus nomor 12 dari satu angkatan.
"Artinya tidak ketinggalan. Karena itu saudara tidak perlu berkecil hati semua bisa kita lakukan asal punya niat yang baik," ujar Nasir.
Saat lulus kuliah, Nasir mencari pekerjaan ke Jakarta. Saat itu dia masuk di konsultan asing. Kemudian, Nasir ditarik Universitas Diponegoro untuk bergabung menjadi dosen. "Ini bisa Anda lakukan semua," ungkap Nasir. (gil/jpnn)
JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir sempat bercerita mengenai pengalamannya waktu masih menjadi mahasiswa.
- Fathan Subchi Harap PDBN jadi Wadah Silaturahmi Masyarakat Kelahiran Demak
- ATVI Akan Bertransformasi Jadi IMDE, Bikin Terobosan, Lihat Aksinya di Acara CFD
- Langkah Kejagung Sikat Korupsi Tambang Tuai Apresiasi, Kali Ini dari PAN
- Ribuan PPPK Terima SK, Honorer Teknis Banyak Terakomodasi, Gaji 13 Menanti
- Tindaklanjuti Arahan Jokowi, Kepala BP2MI Cari Solusi Masalah Penempatan Calon PMI
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia