Hanya Berijazah SMA ke Bawah, Ribuan PNS Purbalingga Resah

Hanya Berijazah SMA ke Bawah, Ribuan PNS Purbalingga Resah
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - PURBALINGGA - Sebanyak 1.328 PNS di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah sedang ketir-ketir. Pasalnya, mereka hanya berijazah sekolah menengah atas (SMA) ke bawah sehinggga terancam bakal terkena rasionalisasi.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Purbalingga, saat ini ada 93 PNS berijazah sekolah dasar (SD) di kabupaten tempat kelahiran Panglima Besar Jenderal Sudirman itu. Sedangkan 186 PNS berijazah SMP.

Kini mereka berharap agar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tidak menerapkan kebijakan rasionalisasi dengan memangkas PNS berijazah SMA atau di bawahnya. Imbasnya bukan hanya pada pengurangan pegawai, tetapi juga berdampak pada pelayanan pada masyarakat.

Namun, Kabid Pengembangan dan Diklat Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Purbalingga, Wahyu Prasetiyono mengatakan, para pegawai berijazah SMA atau yang lebih rendah tak perlu khawatir. Sebab, rasionalisasi masih sebatas wacana.

“Tidak usah khawatir, rasionalisasi belum ada kejelasan dan masih wacana. Kita belum tahu seperti apa penerapannya,” katanya, Senin (18/4).

Hingga 29 Februari 2016 lalu, BKD mendata di seluruh Purbalingga terdapat 8.968 PNS dari berbagai golongan dan latar belakang tingkat pendidikan. Di sisi lain Pemkab Purbalingga juga kekurangan tenaga guru. Perkiraannya mencapai 1.601 guru.

Selanjutnya adalah kekurangan tenaga administrasi yang mencapai 481 pegawai. Menurut Wahyu, hal yang sulit justru memenuhi kebutuhan tenaga administrasi.

“Untuk tenaga pengajar, mungkin masih bisa dicukupi atau didukung dengan memaksimalkan guru Wiyata Bakti. Tapi untuk tenaga administrasi di SKPD ini, sangat mendesak dan tidak memungkinkan untuk pengadaan,” ujarnya. (amr/jpg/ara/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News