Hanya Bisa Evakuasi 134 Warga Keluar dari Marawi
jpnn.com, MARAWI - Krisis keamanan di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Mindanao, Filipina, segera berakhir.
Itu awalnya menjadi keyakinan Presiden Rodrigo Duterte setelah pemerintah dan militan menyepakati gencatan senjata pada Sabtu (3/6).
Sayangnya, rehat tempur selama empat jam kemarin (4/6) itu tidak seefektif bayangan semua pihak.
Seharusnya gencatan senjata berlangsung mulai pukul 08.00 waktu setempat sampai tengah hari atau pukul 12.00 waktu setempat.
Kemarin, tepat pukul 08.00, sirene tanda gencatan senjata meraung-raung di seluruh Marawi.
Penduduk yang tinggal di wilayah terpencil atau yang selama ini terjebak pertempuran pun bergegas menuju mobil-mobil evakuasi.
Ya, tujuan gencatan senjata memang evakuasi warga.
''Target kami adalah mengevakuasi sekitar seribu warga sipil hari ini,'' kata Wali Kota Marawi Majul Gandamra sebelum tanda gencatan senjata berbunyi.
Krisis keamanan di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Mindanao, Filipina, segera berakhir.
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Sufmi Dasco Kecam Serangan Teroris di Gedung Konser Rusia
- Eks Napiter Dukung Upaya BNPT Lindungi Perempuan
- Media Massa Berperan Penting Deteksi Dini dan Perkuat Daya Tangkal Masyarakat dari Ideologi Terorisme
- Sestama BNPT Berharap Semua Pihak Mendukung Pembaharuan Perpres RAN PE