Hanyut di Pantai Double Six Bali, Wisatawan Asal Tangerang Ditemukan Meninggal Dunia

Hanyut di Pantai Double Six Bali, Wisatawan Asal Tangerang Ditemukan Meninggal Dunia
Basarnas Bali saat mengevakuasi jasad wisatawan domestik yang hanyut di Pantai Double Six, Denpasar, Rabu (20/12/2023). ANTARA/Ho-Basarnas Bali

jpnn.com - DENPASAR - Wisatawan asal Tangerang, Banten, Ramandika Noprio Pareri (25), yang hanyut di Pantai Double Six, Kabupaten Badung, Bali, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Basarnas Bali pada Selasa (19/12) malam.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (19/12) malam pukul 23.50 WITA," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya di Denpasar, Rabu (20/12).

Wisatawan domestik dilaporkan hanyut pertama kali pada Senin (18/12) pukul 19.55 WITA.

Menurut keterangan pelapor, estimasi kejadian sekitar pukul 17.00 WITA. Saat itu, korban diketahui terseret arus di Pantai Double Six.

Mendapat laporan tersebut, Basarnas Bali pada malam itu juga segera mengerahkan 15 personel serta menggerakkan dua unit jetski dan satu rubber boat.

Tim melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai malam itu, tetapi tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban, Akhirnya, pencarian dihentikan karena kondisi makin gelap.

Basarnas Bali yang dibantu Polsek Kuta, Polsek Kuta Utara, BPBD Kabupaten Badung, Balawista Kabupaten Badung, Linmas Kelurahan Legian, Potensi SAR Bhuana Bali Rescue, Potensi SAR Dompet Sosial Duafa dan kerabat korban serta masyarakat setempat kembali melakukan pencarian pada Selasa (19/12) pagi.

“Pencarian kembali dilanjutkan dengan dibantu alat deteksi berupa drone thermal dan aqua eye (alat deteksi di bawah permukaan air). SRU laut bergerak dari Pantai Kelan menuju area pencarian, sementara itu tim darat langsung menuju lokasi kejadian,” ujar Sidakarya.

Seorang wisatwan asal Tangerang yang hanyut di Pantai Double Six, Bali, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News