Haram, Daging Impor Berhormon Penggemuk

Haram, Daging Impor Berhormon Penggemuk
Haram, Daging Impor Berhormon Penggemuk

“Sampai saat ini kami belum membahas. Tapi, kami juga menunggu hasil penelitian BPOM. Hasil penelitian inilah yang akan kami sidangkan untuk meninjau aspek halal haramnya,” kata dia.

Polemik pengadaan hormon berbahaya di dalam daging sapi impor ini juga mengundang perdebatan di sejumlah ulama. Ketua PP Muhamadiyah Kota Bogor, Didin Buchori mengatakan, BPOM harus segera memberikan kepastian status daging tersebut. “Menurut aturan Islam, sesuatu yang berstatus membahayakan, tentu dilarang atau diharamkan,” kata dia.

Terlebih, kata dia, adanya efek samping akibat penyusupan hormon penggemuk ke dalam daging tersebut menjadi pertimbangan besar bahwa Pemerintah Pusat harus segera mengambil keputusan. “Jangan sampai sudah dikonsumsi masyarakat, tetapi baru ditetapkan halal haramnya,” tandasnya.

Impor Daging Distop
 
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bogor, Mangahit Sinaga menegaskan, sistem impor daging perlu distop meskipun stok daging sapi lokal belum bisa memenuhi kuota kebutuhan daging warga Bogor. Kebutuhan daging di Kota Bogor adalah 30 ekor per hari. Jumlah ini sudah termasuk kalkulasi dari sapi kebutuhan pelaku usaha dan konsumsi rumah tangga.

“Harga daging impor berada di kisaran harga Rp70 sampai 75 ribu dan daging lokal kisaran Rp90-95 ribu,” kata Ketua BPSK Kota Bogor itu.

Persoalan daging impor juga ada pada kualitasnya. Di pasaran, tekstur daging impor mudah hancur dibanding daging lokal. “Kalau dimasak daging lokal itu empuk tapi tidak hancur, tapi kalau yang impor saat dimasak malah hancur,”ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Sutrisno.(yus/ram/cr18/d)


BOGOR - Para ulama Bogor mendesak pemerintah segera memberikan penjelasan soal layak tidaknya daging sapi impor di pasaran. Jika memang daging 'sapi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News