Harga Bahan Pokok Naik, INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi Tinggi

Lebih lanjut, Eisha mengatakan jika inflasi tinggi di tengah masa pemulihan saat ini, akan berdampak terhadap daya beli masyarakat.
"Masyarakat memilih untuk menghemat, yang artinya penghematan tersebut dapat berdampak terhadap konsumsi secara keseluruhan," kata dia.
Kemudian, dari sisi dunia usaha, sektor industri dan bisnis, inflasi yang tinggi akan berdampak pada harga bahan baku.
"Beban harga produksi pada industri menjadi meningkat. Listrik, LPG, BBM. Cost structure yang meningkat dengan demikian akan menyebabkan harga produk akhir juga meningkat," ujar dia.
Eisha menyarankan agar pemerintah memperhatikan bantalan sosial kepada masyarakat kurang mampu, khususnya ketika terjadi shock harga-harga. (mcr28/jpnn)
Kepala Center of Digital Economy and SME’s INDEF Eisha M Rachbini menilai kenaikan harga bahan pokok dapat memperbesar risiko tekanan inflasi.
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Bitcoin Menawarkan Solusi Perlindungan Nilai Aset dari Inflasi
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Data BPS: Inflasi Tahunan Maret 2025 Lebih Rendah dari Tahun Lalu
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Harga Bahan Pokok Turun, Satgas Pangan Peringatkan Pedagang Pasar Gedebage