Harga Bahan Pokok Naik, INDEF Ingatkan Ancaman Inflasi Tinggi
Lebih lanjut, Eisha mengatakan jika inflasi tinggi di tengah masa pemulihan saat ini, akan berdampak terhadap daya beli masyarakat.
"Masyarakat memilih untuk menghemat, yang artinya penghematan tersebut dapat berdampak terhadap konsumsi secara keseluruhan," kata dia.
Kemudian, dari sisi dunia usaha, sektor industri dan bisnis, inflasi yang tinggi akan berdampak pada harga bahan baku.
"Beban harga produksi pada industri menjadi meningkat. Listrik, LPG, BBM. Cost structure yang meningkat dengan demikian akan menyebabkan harga produk akhir juga meningkat," ujar dia.
Eisha menyarankan agar pemerintah memperhatikan bantalan sosial kepada masyarakat kurang mampu, khususnya ketika terjadi shock harga-harga. (mcr28/jpnn)
Kepala Center of Digital Economy and SME’s INDEF Eisha M Rachbini menilai kenaikan harga bahan pokok dapat memperbesar risiko tekanan inflasi.
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Gandeng BI, Pemprov Sumsel Libatkan Pelajar Masifkan Program GSMP untuk Kendalikan Inflasi
- Tugas Dua Pj Bupati Kembali Diperpanjang, Nana Sudjana: Perhatikan Inflasi Hingga Pilkada
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta