Harga BBM Naik, Legislator Minta Pemerintah Kejar Target Bauran Energi Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan penggunaan minyak bumi saat ini masih dominan sebagai sumber energi sekunder.
Hal ini kerap menjadi masalah terutama ketika harga minyak dunia naik signifikan.
”Sebab kebutuhan rata-rata BBM kita per hari itu 1,4 juta barel sedangkan produksi minyak kita hanya sekitar 600-700 ribu barel per hari. Sehingga ketergantungan terhadap impor BBM makin tinggi,” ucap Sugeng di Jakarta, Senin (12/9).
Menurutnya, kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan harga BBM dinilai jadi momentum untuk mengejar target Bauran Energi Nasional 2025.
Sugeng menilai salah satu memperluas bauran itu dengan optimalisasi gas bumi.
"Gas bumi jadi langkah strategis sebagai tahap transisi menuju penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih besar sebagai sumber energi primer utama di masa depan," ungkap Sugeng.
Pemerintah menetapkan bahwa target Bauran Energi tahun 2025 adalah EBT sebesar 25 persen, gas bumi sebesar 22 persen, minyak bumi sebesar 25 persen, dan batu bara sebesar 30 persen.
Kemudian pada 2050, komposisi target Bauran Energi Nasional ditargetkan EBT mencapai 31 persen, gas bumi 24 persen, dan minyak bumi 20 persen.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan penggunaan minyak bumi saat ini masih dominan sebagai sumber energi sekunder.
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- PLN IP Penuhi Kebutuhan Energi Bersih Untuk Masyarakat Wilayah Terluar
- PGN Mampu Jaga Kinerja Operasional dan Ketahanan Energi Nasional di Kuartal I 2025
- Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, & Masyarakat untuk Perubahan Bumi