Harga BBM Subsidi Dibahas Saat APBN-P
Senin, 30 Mei 2011 – 15:38 WIB
JAKARTA- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan, Bambang Brodjonegoro nmengatakan pembahasan harga premium idealnya dilakukan pada pertengahan tahun ini saat dilakukan pembahasan APBN-P. Pembahasan itu dimaksudkan sebagai opsi untuk kebijakan subsidi BBM yang dinilai membebani alokasi anggaran pemerintah. "Artinya kalau ada opsi kenaikan harga BBM subsidi, maka bisa dibayangkan dampaknya pada kelompok ini. Ada 65 persen bagian penduduk Indonesia yang terkenda dampaknya," kata Hendri.
"Saat membahas APBN-P adalah waktu yang gampang. Saat Juli APBN-P dibahas, nanti akan ada keputusannya. Saat itu sudah opsi mana yang diambil," kata Bambang menjawab wartawan di Jakarta, Senin (30/5).
Sementara itu, Pengamat ekonomi dari Econit Hendri Saparaini mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbukti, bahwa BBM premium dinikmati oleh 65 persen pengguna sepeda motor. Mereka dikategorikan sebagai masyarakat menengah ke bawah.
Baca Juga:
JAKARTA- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementrian Keuangan, Bambang Brodjonegoro nmengatakan pembahasan harga premium idealnya dilakukan pada
BERITA TERKAIT
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit