Harga BBM tak Naik, Begini Penjelasannya

Harga BBM tak Naik, Begini Penjelasannya
SPBU. ILUSTRASI. Foto: Malut Pos/JPNN.com

”Gunakan efisiensi dalam operasional yang menggunakan material impor, digantikan material dalam negeri,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut dia, TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) Pertamina secara keseluruhan 45–50 persen. Mayoritas kebutuhan Pertamina untuk infrastruktur pipa bisa dipasok perusahaan dalam negeri seperti Krakatau Steel.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengungkapkan, berdasar peraturan menteri ESDM tentang perhitungan harga jual eceran bahan bakar minyak, subsidi paling banyak Rp 2.000 per liter. ”Menyesuaikan. Kalau harga minyak turun, ya bisa turun,” ucapnya.

Terkait dengan kebutuhan minyak mentah, saat ini sudah ada satu KKKS, yakni Energi Mega Persada (EMP), yang mau menjual minyak mentahnya ke Pertamina sebesar 2 juta barel minyak setahun. Di sisi lain, masih ada KKKS lainnya seperti Chevron, Medco, dan Saka Energi yang tengah melakukan pendekatan bisnis dengan Pertamina.

KKKS terbesar yang telah menjual mayoritas produksi minyaknya ke Pertamina adalah Exxon Mobil. Yakni, sebesar 181 ribu barel oil per day (bopd) atau 87 persen dari total produksinya.

Sementara itu, kementerian memastikan sejumlah proyek sektor migas tetap akan terus berjalan. Misalnya, proyek kilang maupun pembangunan jaringan gas dan pemberian konventer kit kepada nelayan. (vir/c20/fal)

 


PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa harga BBM tidak naik meski nilai tukar rupiah jeblok dan harga minyak dunia fluktuatif.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News