Harga Beras Naik, Penjual Warung Nasi Menjerit

Harga Beras Naik, Penjual Warung Nasi Menjerit
Stok beras di pasar tradisional. Foto: Ist

jpnn.com, BEKASI - Kenaikan harga beras membuat para pedagang nasi di Kota Bekasi menjerit. Pasalnya kenaikan harga beras bisa mencapai Rp 100 ribu per karungnya.

Salah seorang pedagang warung nasi di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Ibu Ali, menilai kenaikan harga semakin menyusahkan masyarakat menengah ke bawah.

“Seharusnya ada solusi dari pemerintah saat musim tanam agar harga beras tidak semakin tinggi. Beras merupakan kebutuhan pokok, mahal atau murah kami tetap harus beli. Apalagi penjual nasi seperti saya, hampir setiap hari harus membeli beras, jadi terasa sekali kalau harga beras naik,” ucap Ali, Kamis (11/1).

Karena itu, Ali sangat mengeluhkan tingginya harga beras yang dijual di pasar. Pasalnya, penghasilan sebagian warga sangat terbatas, sementara harga kebutuhan pokok seperti beras cukup mahal.

Bukan hanya beras, Kenaikan cabai pun sangat di rasakan oleh Ali, diirinya kadang mengurangi kadar kepedasan di sambalnya, hal tersebut dilakukan agar tidak rugi dalam usahanya.

“Beras biasanya dalam sehari saya beli 8 liter sampai 10 liter yang beras pulen, sedangkan cabai sehari bisa beli 4 kilogram, yah kalo lagi mahal begini paling kami siasatinya untuk tidak terlalu boros dalam olahanya,” tandasnya. (dyt/gob)

Pasalnya kenaikan harga beras bisa mencapai Rp 100 ribu per karungnya. Kenaikan harga beras ini membuat mereka menjerit.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News