Harga Emas Hari Ini Bikin Deg-Degan, Ternyata Ini Penyebabnya

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).
Kenaikan logam kuning menghentikan kerugian selama tiga hari beruntun, setelah bergerak dalam kisaran yang ketat karena investor bereaksi terhadap rilis data indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat untuk Januari 2023.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/2) bahwa IHK AS, indikator inflasi penting, naik 0,5 persen pada Januari secara bulan ke bulan, kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4 persen yang diharapkan oleh para ekonom.
Secara tahun ke tahun, IHK Januari melambat menjadi 6,4 persen dari 6,5 persen pada Desember, level terendah dalam 15 bulan dan lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 6,2 persen.
Harga emas bergerak antara kerugian dan keuntungan setelah rilis data inflasi.
Sebab, beberapa pedagang berpendapat bahwa risiko Federal Reserve harus tetap agresif dalam menaikkan suku bunga tinggi, sementara yang lain yakin bahwa puncak suku bunga akan tercapai musim panas ini.
Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin mengatakan dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg pada Selasa (14/2) bahwa dia mengharapkan inflasi memiliki persistensi yang jauh lebih besar daripada yang diinginkan semua orang.
"Inflasi normal, tapi turun perlahan," kata Barkin.
Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Simak selengkapnya!
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Harga Emas Merangkak Naik, Istana Beri Arahan Begini
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Kenaikan Harga Emas Turut Memengaruhi HPE Konsentrat Tembaga
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Harga Emas Antam Hari Ini, 30 April Turun Tipis, Jadi Sebegini