Harga Emas Memelesat ke Puncak Tertinggi, Jadi Sebegini

Harga Emas Memelesat ke Puncak Tertinggi, Jadi Sebegini
Harga emas berjangka terdongkrak naik lantaran data pertumbuhan pekerjaan AS pada Agustus lebih lambat dari perkiraan. Foto: Antara

"Emas menerima dorongan sambutan dari laporan (pekerjaan) yang jauh lebih lemah," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

"Tetapi fakta bahwa emas gagal menembus di atas resistansi pada USD 1.835 per ounce dapat menunjukkan beberapa skeptisisme tentang apakah ini berarti pertumbuhan puncak dan penundaan pengurangan stimulus," imbuhnya.

Beberapa analis berpendapat bahwa data pekerja yang lebih lemah dari perkiraan dapat memberikan alasan kepada Federal Reserve untuk mendorong kembali pengurangan pembelian aset.

Beberapa analis lain berpendapat bahwa data tersebut tidak mungkin mengubah permainan mengingat peningkatan tajam dalam data pekerjaan AS dalam beberapa bulan lalu.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pekan lalu bahwa jika pertumbuhan pekerjaan berlanjut, The Fed dapat mulai memotong pembelian aset tahun ini, tetapi akan tetap berhati-hati untuk menaikkan suku bunga.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang mungkin mengikuti langkah-langkah stimulus.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Fokus pasar akan beralih ke pertemuan FOMC September mendatang. Kami terus melihat risiko kenaikan lebih lanjut untuk emas mengingat ekspektasi kami terhadap USD melemah dan imbal hasil riil tetap sangat negatif," kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

Harga emas berjangka terdongkrak naik lantaran data pertumbuhan pekerjaan AS pada Agustus lebih lambat dari perkiraan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News