Harga Gas Rumah Tangga Berpeluang Naik
Sementara itu, anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio juga menjelaskan, meski harga pembelian gas bumi di hulu rata-rata USD 6,5 per mmbtu, untuk konsumsi rumah tangga, BPH Migas mematok dengan harga paling rendah. Yaitu, USD 4,72 per mmbtu.
’’Selisih harganya nanti ditanggung PGN sehingga harga gas bumi ke konsumen rencananya mengalami kenaikan di kisaran harga tersebut,” ujar Jugi.
Harga gas bumi wilayah Surabaya–Gresik, misalnya. Rencananya, harganya akan dinaikkan dari Rp2.500 per meter kubik menjadi Rp 4.246 per meter kubik.
Untuk wilayah Sidoarjo–Mojokerto, harganya naik dari Rp 2.496 per meter kubik jadi Rp 4.253 per meter kubik.
Di wilayah Pasuruan–Probolinggo, harga Rp 2.496 per meter kubik dinaikkan menjadi Rp 4.254 per meter kubik.
Untuk Semarang, harganya dari Rp 3.333 per meter kubik jadi Rp 4.248 per meter kubik.
Di Blora harga Rp 3.333 per meter kubik menjadi Rp 4.245 per meter kubik.
”Patokan penetapan harga jaringan gas akan tetap mengacu lebih rendah dari harga LPG 3 kg dan 12 kg di pasar yang telah ditetapkan pemerintah dengan subsidi sebesar Rp 4 ribu–Rp 5 ribu per kg,” tambah Jugi. (car/c20/sof)
BPH Migas menindaklanjuti usulan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terkait dengan penyesuaian harga jual jaringan gas rumah tangga
Redaktur & Reporter : Ragil
- PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri untuk Hadapi Risiko Geopolitik
- PT Nusantara Regas Raih Penghargaan Indonesia CSR Excellence Award 2024
- Dukung Pencegahan Korupsi, PGN Perluas Ruang Lingkup Sistem Manajemen Antipenyuapan
- Kerja Sama PGN dan MRT Dinilai Menguntungkan UMKM
- Kerja Sama PGN-MRT Sejalan dengan Komitmen Menuju Energi Bersih
- Begini Strategi PGN Hadapi Tantangan Optimasi Utilisasi Gas Bumi di Masa Transisi