Harga Gas Tangguh Cuma Sepertiga Harga Pasar

Tiongkok Renegosiasi Kontrak Gas Tangguh

Harga Gas Tangguh Cuma Sepertiga Harga Pasar
Harga Gas Tangguh Cuma Sepertiga Harga Pasar
JAKARTA - Jalan panjang renegosiasi kontrak ekspor gas Tangguh mulai menemukan titik terang. Pasalnya, pihak Tiongkok menyatakan siap melakukan renegosiasi dengan Indonesia.

 

Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R. Priyono mengatakan, kesediaan tersebut didapat dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Beijing beberapa hari lalu. "Sudah ada green light (lampu hijau atau persetujuan, Red)," ujarnya, Jumat (30/3).

 

Sebagaimana diketahui, kontrak penjualan gas dari Lapangan Tangguh, Papua, ke pembeli di Fujian, Tiongkok, yang diteken pada 2002 mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak karena formula kontrak harga gas yang dikaitkan dengan batas atas harga minyak (ceiling price). Akibatnya, ketika harga minyak melonjak tinggi, harga jual gas tidak ikut naik.

 

Dengan formula harga tersebut, saat ini harga gas ekspor dari Tangguh ke Fujian hanya sebesar USD 3,5 per million metric british thermal unit (mmbtu). Padahal, harga gas di pasar internasional sudah menembus angka USD 15 per mmbtu. Rendahnya harga ekspor itulah yang dikritik karena dinilai merugikan negara.

 

JAKARTA - Jalan panjang renegosiasi kontrak ekspor gas Tangguh mulai menemukan titik terang. Pasalnya, pihak Tiongkok menyatakan siap melakukan renegosiasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News