Harga Kedelai Naik 100 Persen

Harga Kedelai Naik 100 Persen
Harga Kedelai Naik 100 Persen
Menurut pedagang, harga kedelai mulai merangkak selama seminggu terakhir. “Yang jelas, selama seminggu ini, sudah tiga kali harganya naik,” kata Martini, salah satu pedagang di Pasar Bertais. Dia mengakutidak tahu secara pasti penyebab kenaikan harga kedelai tersebut.

Hal yang sama juga terjadi di pasar Pagesangan dan Kebon Roek. Hanya saja, harga beras di pasar ini tidak sebesar di pasar Bertais. Di pasar Kebon Roek misalnya, untuk kedelai dengan kualitas kelas satu, dijual dengan harga Rp 7.500 per kilogram.Di pasar Pegesangan, kedelai lokal masih pada kisaran Rp 6 ribu sampai Rp 6.500 per kilogram.

Hajah Sapiah, pedagang kedelai di pasar Pagesangan, mengatakan, yang mahal itu kedelai yang berasal dari luar NTB. Sebab kualitasnya juga beda. Kenaikan harga kedelai ini cukup menyulitkan masyarakat, utamanya para pengusaha tahu-tempe. Maklum, kedelai adalah bahan baku utama yang harus mereka penuhi. “Kami berharap, harga kedelai kembali turun dan normal lagi,” kata Rusmayadi, salah satu pengusaha kedelai di Kekalik, Mataram.

Kekalik memang menjadi sentra pembuatan tahu tempe di Mataram. Dalam sehari, puluhan pengusaha tahu-tempe di tempat ini sedikitnya menghabiskan 20 ton kedelai. Sehingga, jika kenaikannya sudah mencapai 50 persen, tentu bisa jadi akan membuat usaha mereka gulung tikar. “Masalahnya, kami tentu tidak bisa menaikkan harga tahu-tempe dengan persentase yang sama,” terangnya. (oni,sam/jpnn)

MATARAM--Di sejumlah pasar di Mataram, harga kedelai terus merangkak naik selama seminggu terakhir. Kenaikan harga bahkan sudah mencapai 100 persen.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News