Harga Migor Meroket Dipicu Pungli

GAPKI Usul Ada Subsidi untuk RTM

Harga Migor Meroket Dipicu Pungli
Harga Migor Meroket Dipicu Pungli
JAKARTA--Komisi VI DPR RI menyoroti harga minyak goreng (migor) di pasaran yang menunjukkan grafik kenaikan terus menerus. Kondisi ini sangat kontradiktif dengan meningkatnya produksi CPO (crude palm oil) di Indonesia.

"CPO kita melimpah tapi banyak yang diekspor. Saya khawatir jangan-jangan karena tingginya ekspor CPO, membuat kebutuhan pabrik migor akan bahan bakunya menipis sehingga mendongkrak harga minyak," kata Ferrari, anggota Komisi VI DPR RI dalam rapat dengar pendapat dengan Ketua Umum DPP Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joefly Bahroeny dan Apkasindo di gedung DPR, Senayan, Senin (14/2).

Menanggapi itu, Joefly menjelaskan, produksi CPO di Indonesia mencapai 22 juta ton. Yang terserap untuk minyak goreng hanya 6 juta ton. Itu sebabnya, mau tidak mau sisa dari CPO yang terserap itu harus diekspor.

"Harga minyak goreng naik bukan karena kurangnya bahan baku. Harga naik karena tidak stabilnya harga migor di dalam negeri yang dipicu oleh banyaknya pungutan pada pengusaha," ungkapnya.

JAKARTA--Komisi VI DPR RI menyoroti harga minyak goreng (migor) di pasaran yang menunjukkan grafik kenaikan terus menerus. Kondisi ini sangat kontradiktif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News