Harga Naik Maksimal 10 Persen

Harga Naik Maksimal 10 Persen
Harga Naik Maksimal 10 Persen
JAKARTA - Pemerintah berupaya mengerem laju kenaikan harga bahan pokok yang terjadi jelang puasa dan hari raya Idul Fitri. Terutama bahan makanan segar yang harganya sulit dikontrol. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa harga makanan segar akan terjadi kenaikan di luar kontrol pemerintah. "Makanan segar sulit dikontrol, dia akan berfluktuasi," ujarnya di Jakarta, kemarin (19/7).

Hal tersebut juga disampaikan asosiasi terkait saat rapat dengan Mendag. Kenaikan harga ayam potong, daging sapi, dan telur, akan melebihi kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya. "Mereka bilang akan bermain di kisaran (kenaikan) 15 sampai 20 persen. Mereka meminta maaf, bukan tidak sesuai anjuran pemerintah tetapi karena transportasi dan distribusi. Tapi akan direm pada batas itu," terangnya.

Sebelumnya, pemerintah dan pihak terkait memang bersepakat untuk mempertahankan kenaikan harga tidak melebihi 10 persen. Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, jika kenaikan harga di pasar mendekati 10 persen maka akan dilakukan operasi pasar. "Sebab kalau naik 10 persen itu di ritel pasti naik 15 persen," ujarnya setelah rapat dengan Mari.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Indonesia (Aptindo)  Ratna Sari Loppies mengatakan, harga terigu dijamin tidak naik sampai dengan Lebaran. "Yang kami jamin adalah harga per sak. Tetapi kalau kemudian pedagang mengeluarkan dari sak itu dijual eceran, itu yang sulit kami kontrol," terangnya.

JAKARTA - Pemerintah berupaya mengerem laju kenaikan harga bahan pokok yang terjadi jelang puasa dan hari raya Idul Fitri. Terutama bahan makanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News