Harga Pertamax Naik, Persaingan dengan SPBU Swasta Dinilai jadi Lebih Sehat

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman mengapresiasi langkah Pertamina karena telah mempertahankan harga Pertamax sejak Maret 2024.
Padahal, saat itu harga minyak dunia meroket dan nilai tukar rupiah terus merosot. Langkah BUMN tersebut, dinilai sebagai upaya agar daya beli masyarakat tidak semakin melemah.
Terkait kenaikan harga Pertamax, Ferdy melihat Pertamina tidak bisa terus-menerus menahan harga Pertamax.
Pasalnya, risikonya sangat besar terhadap neraca keuangan perusahaan.
Karena itulah, ketika kondisi ekonomi sudah membaik seperti sekarang, Ferdy menilai ini sebagai waktu yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga BBM RON 92.
”Lima bulan mempertahankan harga Pertamax adalah upaya luar biasa agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Jadi saat ekonomi mengalami slow down atau perlambatan ketika itu, Pertamina mampu mempertahankan keseimbangan ekonomi nasional,” tutur Ferdy.
Ferdy melihat, dengan menaikkan harga Pertamax akan menjadikan persaingan antara Pertamina dan badan usaha lain, menjadi lebih sehat.
Dia menambahkan, konsumen Pertamax juga rata-rata merupakan kelompok ekonomi mampu. Dengan demikian, harusnya tidak menjadi soal jika harga disesuaikan berkala sesuai regulasi yang ada.
Harga Pertamax yang dijual Rp12.950/liter jauh lebih rendah dibandingkan BBM sejenis dari SPBU swasta.
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- PGN Mampu Jaga Kinerja Operasional dan Ketahanan Energi Nasional di Kuartal I 2025
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru BKN soal Tes PPPK, Ada yang Mengundurkan Diri, Ribuan Orang Menolak
- Jelang Musim Haji 2025, Pertamina Siapkan Ketersediaan 95.700 Kiloliter Avtur
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan