Harga Properti di Australia Meroket, Uang Mahasiswa Indonesia Terancam Habis untuk Sewa Rumah

Harga Properti di Australia Meroket, Uang Mahasiswa Indonesia Terancam Habis untuk Sewa Rumah
Situasi antrean saat inspeksi rumah sewa di Canberra yang diikuti oleh Rudi Prihandoko, mahasiswa S3 di Australian National University. (Supplied)

Setibanya di Canberra, Andri dan keluarga akhirnya tinggal di  AirBnB  dan menumpang di rumah mahasiswa Indonesia lainnya.

"Untungnya ada teman yang saat ini masih berada di Indonesia, dan dia bersedia rumahnya saya tempatin untuk sementara. Tapi hanya sampai tanggal 10-an Februari ini," kata Andri.

Andri mengatakan, dia mengalokasikan maksimal dua per tiga dari beasiswanya.

Aparat sipil negara asal Jakarta ini mengaku akan terus berusaha mencari rumah tinggal, termasuk meminta bantuan pada pihak Atase Pendidikan di KBRI.

"Ada kekhawatiran juga kalau saya sampai terpental dari studi saya di Canberra ini," ujarnya.

'Bukan hanya mahal, tapi juga langka'

Pasangan suami-istri Imam Malik dan Dina Yulia, sejak beberapa tahun lalu telah menjadi penduduk tetap di Canberra.

Menurut mereka, kondisi sewa rumah di ibu kota Australia saat ini memang sedang mahal-mahalnya. Harga di pusat kota lebih mahal, tapi di pinggiran pun tidak jauh berbeda.

"Kalau mahasiswa hanya bergantung dari beasiswa, pasti sangat berat untuk bisa hidup di Canberra," kata Imam.

Mahasiswa Indonesia yang baru tiba di ibu kota Australia, Canberra, mengeluh langka dan mahalnya harga sewa rumah di sana

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News