Harga Sembako Stabil, Tahun Ini Diprediksi Tidak Ada Lonjakan Inflasi

Harga Sembako Stabil, Tahun Ini Diprediksi Tidak Ada Lonjakan Inflasi
Mendag Agus Suparmanto memantau stok sembako. Foto: Humas Kemendag

Piter optimistis, didorong kebijakan pemerintah juga sinergi dengan kalangan industri, maka berbagai kebutuhan masyarakat akan mampu dipenuhi.

Dia juga yakin, selama Ramadan, beras dan gula tidak akan langka, pasokan cukup, permintaan tidak mengalami lonjakan.

“Harga akan cukup stabil. Demikian juga produk-produk hasil pertanian lokal. Dengan pemanfaatan jaringan online, rantai distribusi justru relatif terpangkas dan mendorong harga Lebih rendah,” ucap Piter.

Di sisi lain, yang paling dikhawatirkan terganggu pasokannya adalah daging karena produksi dalam negeri tidak mencukupi. Sementara impor tidak mudah dilakukan di tengah kondisi negara-negara asal impor masih melakukan lockdown.

Namun dia optimistis, pemerintah akan tetap mampu memenuhi kebutuhan daging menjelang ramadan dengan harga terjangkau.

“Semua faktor terkait suplai dan demand barang-barang pangan terutama menjelang ramadan dan lebaran ini saya kira sangat dipahami oleh pemerintah. Tidak perlu ada kekhawatiran akan terjadi lonjakan inflasi,” tegasnya.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan, pemerintah terus menjaga pasokan, sekaligus menstabilkan harga bahan pokok.

Misal, untuk memenuhi stok bawang diterbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2019 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura.

Melalui beleid izin impor komoditas bawang putih dan bawang bombai dipermudah. Kemendag juga bekerja sama dengan Satgas Pangan juga dinas-dinas terkait di seluruh kota Indonesia untuk memastikan pasokan maupun stabilisasi harga.

Langkah Kemendag dinilai bisa menjaga stabilnya harga sembako menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News