Harga Sewa Properti di Australia Semakin Mahal

Harga Sewa Properti di Australia Semakin Mahal
Harga Sewa Properti di Australia Semakin Mahal

"Sebagai seorang lajang yang mencoba menyewa, saya tidak memiliki banyak kesempatan saat ada lowongan rumah untuk di swa ... dan agen real estate lebih memilih pasangan dan keluarga dengan anak-anak."

"Biaya sewa mencapai 60 sampai 100 persen dari pendapatan saya, jadi saya harus menyewakan kamarnya."

Pasar sewa semakin ketat

Stuart hanyalah satu dari ribuan warga Australia yang mengalami kesulitan untuk menyewa tempat tinggal.

Tekanan pada menyewa terjadi ketika seseorang menghabiskan lebih dari sepertiga dari pendapatannya untuk menyewa.

Dari survei keterjangkauan sewa yang dilakukan oleh situs Rent.com.au pada bulan April dengan melibatkan 2.000 penyewa, ditemukan 53 persen penyewa mengeluarkan sepertiga sampai setengah dari pendapatan mingguan mereka untuk menyewa.

Tiga puluh persen responden hidup dalam tekanan sewa yang ekstrim, dengan membayar lebih dari separuh pendapatan mingguan mereka kepada pemilik tempat tinggal yang disewanya.

Jumlah tersebut juga merefleksikan laporan yang dibuat oleh Anglicare yang dirilis hari Kamis (27/04/2017), kekurangan pasokan tempat untuk disewa semakin buruk.

"Ini mengejutkan ... fakta bahwa mayoritas diantara kita membayar lebih dari 30 persen pendapatan mingguannya untuk sebuah atap di atas mereka, adalah sebuah masalah," kata Greg Badar, kepala eksekutif rent.com.au.

Penghasilan Stuart Anderson mencapai $800, sekitar Rp 8 juta, per minggu dengan bekerja sebagai buruh bangunan di sejumlah tempat di Sydney barat dan timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News