Harga Tanah di Lokasi Calon Ibu Kota Melonjak, Pembeli Bawa Uang Bergepok-gepok

Harga Tanah di Lokasi Calon Ibu Kota Melonjak, Pembeli Bawa Uang Bergepok-gepok
Harga tanah di lokasi calon ibu kota baru langsung naik drastis. Ilustrasi Foto: Wida for JPNN.com

“Beritanya di TV atau di hape? Saya enggak pernah nonton berita. Saya juga enggak punya hape untuk baca berita. Anak-anak juga enggak ada yang kasih tahu,” tanya dia.

“Nanti orang Jakarta pindah sini, ya senang saja kan jadi ramai. Ambil saja singkong dari sini nak,” ujar Syamsiah, nenek satu cucu berpenghasilan Rp50 ribu per hari menawarkan singkong-singkongnya seandainya nanti jadi bertetangga.

Lain pula dengan Bagus Anggoro (40), pendatang dari Kediri, Jawa Timur, yang membuka warung sayur di rumahnya di RT 04 Sungai Merdeka, Samboja, Kutai Kartanegara. Dirinya justru mengkhawatirkan jika anak-anak tidak lagi mau ke langgar untuk mengaji jika fasilitas hiburan lengkap turut dibangun di calon ibu kota baru nanti.

Bagus bahkan menyampaikan rasa khawatirnya jika ibu kota yang penuh dengan gemerlap dan hingar-bingar berpindah ke sana, seperti Alexis yang sudah tutup di Jakarta itu.

Sedangkan Abdurahim (50), orang Banjar yang sudah tujuh tahun terakhir membuka warung kecil di jalan lintas Sepaku-Samboja yang lokasinya tidak terlampau jauh dari KM 38 merasa senang akan “bertetangga” dengan Presiden Jokowi.

Ada harapan besar yang selama ini hanya dapat disimpannya rapat-rapat, yakni “merdeka” dari gelap. “Harapannya lampu bisa sampai, karena sekarang masih pakai genset,” ujar kakek dengan dua orang cucu ini.

Sementara mimpi lainnya dari mantan Kepala Desa Betung, Kecamatan Berangas, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan ini adalah berkunjung lagi ke istana kepresidenan. Karena sebagai kepala desa, pada 1992, Abdurahim mengaku sudah pernah diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Soeharto.

Sementara itu, Iqlima Putri Hanifah (11), Shifa Naizila Altaf (10) dan Dini Aulia (10) yang merupakan siswi SD Negeri 003 Sepaku tampak berhati-hati mengungkap perasaan mereka.

Shifa yang kini masih duduk di kelas 5 SD mengaku senang dan bangga jika nanti ibu kota negara republik ini benar-benar berpindah dan hanya akan berjarak “selemparan batu” dari tempat tinggalnya.

Harga tanah di lokasi ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim, langsung naik drastis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News