Harga Tiket Candi Borobudur Bakal Naik Drastis, Deddy Yevri Merespons Begini

Harga Tiket Candi Borobudur Bakal Naik Drastis, Deddy Yevri Merespons Begini
Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus merespons rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur yang melambung tinggi. Foto :Antara /HO-Birkom Kemenparekraf

Harga total tiketnya hanya €30 atau sekitar Rp 464.000.

Demikian pula dengan situs warisan dunia yang ada di Italia, harga tiket masuk ke 3 situs utama yaitu Collosseum, Forum, dan Palatio seharga €18 atau sekitar Rp 278.000 saja.

Tidak jauh berbeda dengan situs terkenal lain di dunia yaitu Piramida Giza di Mesir dan Taj Mahal di India yang tiket masuknya hanya sebesar $25 - $30 atau sekitar Rp360.000 - Rp433.000.

Harga tiket itu sudah termasuk paket pemandu atau layanan foto.

"Sementara tiket masuk Rp 750.000 yang disampaikan itu hanya untuk naik ke atas Candi Borobudur. Ini siksaan dan ketidakadilan bagi rakyat kecil dan berpotensi memberikan berdampak negatif terhadap jumlah pengunjung ke Borobudur, tegas Deddy.

Deddy berharap agar kebijakan tersebut dibatalkan karena terlalu berbau komersialisasi, tidak berkeadilan, dan berpotensi menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

"Bila nanti diubah menjadi BLU, kebijakan harga itu sangat tidak pantas," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya membuka peluang mengkaji kembali tarif Rp 750 ribu bagi wisatawan domestik untuk naik hingga ke area stupa Candi Borobudur, Magelang, Jateng.

Luhut mengatakan dirinya menyadari kekhawatiran dan masukan yang muncul dari masyarakat mengenai tarif untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.

"Saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan," katanya. (Antara/jpnn)


Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus merespons rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur yang melambung tinggi.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News