Hari Ibu, Kisah Heroik Bidan Desa di Daerah Terpencil

Hari Ibu, Kisah Heroik Bidan Desa di Daerah Terpencil
Para Bidan Desa Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang rela mengabdi di wilayah terpencil. FOTO: Bidang PTT for JPNN.com

Mengapa bidan desa sebagai unsur ketahanan strategis nasional kesehatan rakyat? Rakyat justru butuh bidan desa. Di garda terdepan, tak cuma menolong persalinan, dan pelayanan dasar di masyarakat. Bidan desa sangat mengetahui, dan lakukan diteksi dini atas ancaman kematian ibu dan bayi, gizi kurang, kekurangan vitamin A, wabah penyakit menular dan lainnya. Sehingga pemerintah bisa segera bertindak cepat terhadap keadaan gizi kurang dan gizi buruk kemudian advokasi bisa berjalan ke puskesmas sampai rumah sakit. 

“Dari bidanlah kita mendapatkan data kesehatan masyarakat secara kongkrit.  Sebagian besar desa di Indonesia jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai termasuk dokter‎,” tuturnya.

 

Akan tetapi, sebagai unsur strategis sekarang ini bidan desa turut mencerdaskan ibu dan anak. Dengan memberikan pengetahuan lebih terhadap perempuan, sebut saja kegiatan posyandu, dan kelas ibu, dan pendidikan reproduksi bagi kaum remaja, dan lansia. Berbagai bekal pengetahuan kesehatan yang berkualitas, sejak asupan gizi bagi anak sejak di dalam kandungan, sampai anak berusia remaja memasuki bangku sekolah.

Bidang juga berperan dalam memastikan jalannya jaminan kesehatan, diantara pemberi pelayanan dan penerima pelayanan kesehatan dari negara untuk rakyat. Dan, terciptanya kesejahteraan rakyat secara seimbang.

Dengan terintegrasinya program pembangunan daerah dan nasional. Sebut saja, jaminan kesehatan dewasa ini, berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS). Sebagai program nasional yang terasa lemah prakteknya dan belumlah berakselerasi serta integral dalam pembangunan di berbagai daerah. Dan kritik aktual atas asuransi kesehatan BPJS yang berbeda dengan konsepsi KIS pada awalnya. KIS justru disubordinasi ke dalam BPJS. Jaminan kesehatan berkebalikan dengan asuransi sosial.

“Kita semua perlu mencanangkan kembali, bahwa bidan desa turut serta dalam membangun bangsa sebagai upaya pencapaian tingkat kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Sehat Berdaulat!,” tegasnya.

Kesehatan adalah salah satu pilar pembangunan bangsa. Kesehatan juga memainkan peranan strategis dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas. Permasalahan kesehatan membutuhkan upaya-upaya untuk berikhtiar dalam pembangunan sistem kesehatan nasional dengan tetap berpegang teguh dalam merawat nilai-nilai kebangsaaan dan ke-Indonesia-an.

Momentum Hari Ibu, 22 Desember 2015 kali ini amat terasa bagi seluruh bidan desa. Terutama bagi bidan desa yang masih berlabel Pegawai Tidak Tetap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News