Hari Ini Berpotensi Hujan Deras dan Gelombang Tinggi
jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Indonesia masih akan diwarnai dengan hujan deras dan gelombang tinggi di lautan, meski sudah masuk musim kemarau.
BMKG pada Kamis (18/4) kembali merilis peringatan dini cuaca yang berlaku hingga hari ini (20/4). Berdasarkan pengamatan BMKG, wilayah NTB dan NTT menjadi wilayah yang diperkirakan tidak turun hujan selama 2 hari kedepan.
Menurut pantauan BMKG, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali NTB dan NTT.
Kabag Humas BMKG Taufan Maulana mengungkapkan bahwa beberapa wilayah yang memiliki potensi hujan lebat sampai 2 hari kedepan (20/4), antara lain adalah Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua Barat dan Papua.
Sedangkan untuk wilayah lainnya harus di waspadai terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang, kilat / petir, mulai dari Aceh, Jambi, hingga Sumatera Selatan, kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan.
BACA JUGA: Tenang, THR PNS Bakal Cair Mei 2019
”Selain itu untuk tanggal 20 April potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang akan meluas ke Sulawesi Utara dan Maluku,” kata Taufan.
Taufan mengatakan patut selalu waspada bahwa dampak dari terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang dan kilat / petir karena bisa berakibat pada pohon maupun Baliho tumbang, banjir, maupun genangan.
BMKG merilis peringatan dini cuaca yang berlaku hingga hari ini, yakniberpotensi hujan deras dan gelombang tinggi.
- BMKG: Titik Panas di Kaltim Alami Penurunan
- Prakiraan Cuaca Riau 18 April 2024, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
- BPBD Ingatkan Warga Banjarnegara Akan Bahaya Cuaca Ekstrem
- Waspada Cuaca Ekstrem di Riau 16-21 April 2024, Berpotensi Terjadi Bencana
- BMKG: Daftar Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini 17 April 2024
- Prakiraan Cuaca Riau 17 April 2024, Simak Penjelasan BMKG