Hari Pertama Masuk Sekolah, SMPN 27 Digeruduk Ratusan Warga

Hari Pertama Masuk Sekolah, SMPN 27 Digeruduk Ratusan Warga
Sejumlah warga protes saat penerimaan peserta didik baru di kota Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

Tuntutan warga tersebut, sambung Borbor, belum bisa langsung ditanggapi pihaknya. Itu karena daya tampung SMPN 27 saat ini sudah penuh, bahkan lebih dari daya tampung ideal.

"Awalnya hanya enam lokal, tapi belakangan ditambah lagi dua lokal dengan siswa per kelas 40 orang. Total yang sudah diterima sebanyak 320 siswa, jadi mau gimana lagi kami buat. Terpaksa ini kami koordinasi lagi dengan dinas biar dapat solusi yang tepat," jelasnya.

Borbor juga belum bisa pastikan apakah seratusan calon siswa yang berada di sekitar lingkungan sekolah itu akan diakomodir atau tidak.

"Itu tergantung keputusan Kadisdik nanti, gimana," tambahnya.

Meskipun belum mendapatkan kepastian, namun pendataan dan upaya pihak sekolah untuk menyampaikan persoalan itu ke Disdik Batam dihargai ratusan warga yang protes.

Sebelum membubarkan diri, mereka berharap agar Disdik Batam bisa memberikan kepastian agar anak mereka bisa diterima di sekolah tersebut.

"Kalau tak diterima di sekolah ini, anak kami jelas tak bisa lanjut sekolah pak. Kami tak mampu ke sekolah swasta. Tahulah pak gimana situasi ekonomi saat ini," ujar Hendra, warga lainnya.

Situasi yang sama juga terjadi di SMPN 21 Batuaji dan SMPN 47 Batam di Marina. Ratusan warga yang tak lain adalah warga di sekitar lingkungan sekolah juga menggelar aksi protes serupa.

Hari pertama masuk sekolah, SMPN 27 Sagulung digeruduk seratusan warga yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah, Senin (17/7) kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News