Haris Amir Falah Ungkap Cara Teroris Merekrut Calon Pelaku Bom Bunuh Diri, Ngeri

Haris Amir Falah Ungkap Cara Teroris Merekrut Calon Pelaku Bom Bunuh Diri, Ngeri
Tim Densus 88 membawa bungkusan usai pengeledahan di rumah indekos pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral di jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: ANTARA/Darwin Fatir

jpnn.com, JAKARTA - Mantan narapidana kasus terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengatakan, perekrutan teroris pada saat ini tidak melalui pertemuan tatap muka.

Kemajuan teknologi membuat perekrutan dilakukan secara daring yaitu melalui media sosial.

"Orang bisa direkrut tanpa harus bertemu muka. Mereka bisa aktif berdialog kemudian dibina melalu media sosial itu," kata Haris dalam diskusi daring berjudul Bersatu Lawan Teroris, Sabtu (3/4).

Dia menyebutkan, para pimpinan teroris biasanya menggunakan Instagram dan Facebook untuk merekrut calon "pengantin", sebutan lain pelaku bom bunuh diri.

Haris menyebut paham radikal disebar intensif di dua media sosial tersebut.

"Jadi orang tanpa bertemu, kemudian dia sudah bisa menjadi seorang pengantin," tutur dia.

Eks pimpinan Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) itu mengingatkan semua pihak untuk berperan memberantas paham radikal. Dengan begitu, tindakan teror bisa berkurang di Indonesia.

"Kita harus punya kesepakatan untuk memberantas ini (paham radikal, red) semua, karena daya rusaknya itu sangat luar biasa," beber Haris Amir Falah. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Haris Amir Falah menyebutkan, perekrutan teroris calon pelaku bom bunuh diri pada saat ini tidak melalui pertemuan tatap muka.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News