Haris Sempat Kontak Juru Bicara Presiden Sebelum Fredi Dieksekusi

Haris Sempat Kontak Juru Bicara Presiden Sebelum Fredi Dieksekusi
Koordinator KontraS Haris Azhar. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator KontraS Haris Azhar berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berani tampil setelah bandar narkoba Fredi Budiman dieksekusi mati, Kamis pekan lalu. 

Pentingnya presiden tampil menurut Haris, setidaknya untuk menyikapi curhatan Fredi terkait dugaan keterlibatan oknum Polri, TNI dan BNN dalam peredaran narkoba.

"Jadi menurut saya ini suatu peluang, saya berharap presiden Jokowi berani tampil dengan situasi ini. Aneh juga seorang presiden dengan situasi seperti ini masih diam saja," kata Haris, kepada wartawan di Kantor KontraS, Kramat Raya, Jakarta, Rabu (3/8).

Soal testimoni Fredi tersebut lanjutnya, Haris mengaku sempat mengontak juru bicara presiden sebelum eksekusi mati dilakukan. 

"Saya sudah mengontak juru bicaranya (Presiden, red), tapi saat bersamaan ketika saya mengontak diasumsikan pihak Kejaksaan Agung sudah melaporkan ke Presiden," kata dia.

Bahkan, menurunnya jumlah napi yang di eksekusi dari 14 menjadi empat orang, menurut Haris patut diduga adanya intervensi dari pihak istana. 

"Kenapa informasi Fredi Budiman tidak memberikan efek pada Kamis malam itu? Jadi ini pihak istana harus menjawab," pintanya.

Saat ini lanjut Haris, masyarakat juga menunggu tindakan tegas presiden terhadap maraknya kejahatan narkoba sebab informasi yang disampaikannya sudah menjadi pengetahuan umum di masyarakat.(fas/jpnn)

JAKARTA - Koordinator KontraS Haris Azhar berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berani tampil setelah bandar narkoba Fredi Budiman dieksekusi mati,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News