Harmoni Beragama dalam 'War Takjil': Menjalin Toleransi di Antara Umat Beragama
Oleh: Bakti Abdillah Putra
jpnn.com - RAMADAN 1445 H kali ini menjadi sebuah momentum tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Semaraknya warga dalam mengumpulkan kudapan atau yang selama ini dikenal dengan sebutan ‘takjil’ sangat dinantikan sebelum berbuka puasa.
Pada hakikatnya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki makna 'mempercepat (dalam berbuka puasa)'.
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa untuk selalu menjadi baik, manusia harus mempercepat untuk berbuka puasa.
Namun, istilah ‘takjil’ saat ini telah mengalami pergeseran makna.
‘Takjil’ saat ini lebih dikenal sebagai makanan ringan yang dijajakan sebagai pembuka ketika berbuka puasa.
Ada banyak makanan ringan yang tergolong dalam ‘takjil’, antara lain gorengan, kue, minuman manis, dan lain sebagainya.
Karena ringan dan tidak terlalu mengenyangkan, makanan yang disebut ‘takjil’ ini sangat cepat untuk dikonsumsi sekaligus cepat habis ketersediannya.
Fenomena 'War Takjil' justru menjadi pemersatu masyarakat Indonesia untuk turut menjaga keberagaman dan toleransi antarumat beragama
- Ini Daftar Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024
- Inilah 7 Brand Skincare Terlaris Selama Ramadan 2024
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024
- Pengiriman Paket Ninja Xpress Melonjak Tajam Selama Ramadan 2024, Wow
- Rangkaian Kemeriahan Ramadan PUBG Mobile Tak Hanya di Jakarta
- Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari