Harta Pegawai Kemenkeu dan Keluarganya Bakal Diperiksa
Sri Mulyani Siapkan Peraturan Menteri Keuangan
Rabu, 14 April 2010 – 20:51 WIB
JAKARTA - Sejak kasus penggelapan pajak yang melibatkan pegawai Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak terkuak, gelombang ketidakpercayaan terhadap Direktorat Jendral yang ada di bawah Kementrian Keuangan itu pun mengalir deras. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyadari, tuntutan publik saat ini adalah transparansi. "Nanti PMK ini akan menjadi landasan hukum untuk melihat laporan. Prioritas kita nanti untuk Ditjen Pajak. Namun secara keseluruhan, seluruh jajaran siap menyampaikan surat kuasa kepada Menkeu untuk bisa membuka surat pemberitahuan dan data transaksi keuangan. Kita akan segera lakukan pemeriksaan kalau memang diperlukan," katanya.
Karenanya salah satu langkah yang bakal segera dilakukan Sri Mulyani adalah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yang akan menjadi landasan hukum untuk memeriksa harta kekayaan pribadi para pegawai Kementrian Keuangan. "Banyak yang minta kita melakukan langkah yang konkrit. Dengan niat baik dari semua pejabat di Kemenkeu, maka saat ini kita sedang menyusun satu PMK baru turunan dari Keppres 33 tahun 1986 yang memungkinkan Menteri Keuangan untuk memeriksa laporan harta kekayaan pribadi pejabat dan keluarganya," kata Sri Mulyani kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (14/4).
Baca Juga:
Lebih lanjut dijelaskannya, PMK tersebut akan segera dikeluarkan untuk memenuhi tuntutan transparansi keuangan. Nantinya, PMK itu akan menjadi landasan hukum bagi Menteri Keuangan untuk meminta laporan keuangan pribadi dan harta kekayaan anak buahnya, baik secara rutin maupun berkala.
Baca Juga:
JAKARTA - Sejak kasus penggelapan pajak yang melibatkan pegawai Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak terkuak, gelombang ketidakpercayaan terhadap Direktorat
BERITA TERKAIT
- Penampakan Sandra Dewi Seusai Diperiksa Kejagung Dalam Kasus Korupsi Timah
- Ungkap Kasus Kelas Kakap, Kejaksaan Agung Raih Public Trust Tinggi
- Pengangkatan PPPK 2024 dari Honorer Pakai TMT 2018, Masalah Tuntas
- Tyas Fatoni Beri Dukungan Kepada Perwakilan Sumsel yang Ikuti Jambore Nasional PKK 2024
- Kadisdik Riau Ditahan Jaksa Terkait Kasus SPPD Fiktif Senilai Rp 2,3 Miliar Lebih
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali