Harus Ada Evaluasi soal Rokok Kretek Merek Asing Berbanderol Murah
Kamis, 14 Maret 2019 – 14:58 WIB
Enny mengatakan, sepanjang tidak ada larangan dari pemerintah, maka sah-sah saja tembakau impor masuk.
”Kalau sampai produk dalam negeri kalah bersaing karena ada keberpihakan regulasi, misalnya regulasinya lebih pro kepada yang besar sehingga mematikan yang menengah dan kecil, itu baru salah,” katanya.
Enny sendiri berpendapat tembakau impor harus punya tarif lebih mahal agar petani tembakau terlindungi.
”Kalau impor terlalu dipermudah, yang terkena imbasnya pasti petani. Sebab, harga tembakau jatuh dan tidak bisa bersaing secara bisnis,” jelas Enny. (jos/jpnn)
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, harus ada evaluasi perihal rokok kretek dengan merek asing yang dijual lebih murah daripada produk domestik.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Rokok Ilegal Dinilai jadi Pemicu Penurunan Cukai Tembakau
- Pertamina Pertahankan Harga BBM, Direktur INDEF Merespons Begini
- Riset Indef: Kampus UMKM Shopee jadi Program Pelatihan Terpopuler
- Riset INDEF: Shopee jadi Platform yang Paling Dipilih dan Digunakan UMKM
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Indef Ungkap Potensi Ancaman Ekonomi RI 2024, Dipicu Daya Beli Masyarakat Melemah