Haruskah Kiai Ma'ruf Amin Mundur dari Ketum MUI?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, Ma'ruf Amin sebaiknya mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah nanti ditetapkan memenuhi syarat sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.
Jika tidak, kubu lawan diprediksi bakal terus menggoreng isu tersebut untuk menggerus suara Jokowi - Ma'ruf nantinya.
"Saya kira iya, bagi lawan politik akan terus memainkan isu ini agar menggerus suara pasangan Jokowi - Ma'ruf," ujar Ramses kepada JPNN, Senin (13/8).
Pengajar di Universitas Mercu Buana ini mendasari pandangannya, melihat fakta yang kini mulai mengemuka. "Bahkan dikatakan Jokowi hanya mau memanfaatkan ulama untuk elektoral," ucapnya.
Sejauh mana peluang MUI mendukung Jokowi - Ma'ruf jika tokoh NU tersebut melepas posisi sebagai Ketum MUI?
Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini mengatakan, MUI secara lembaga tidak memberi dukungan pada salah satu pasangan capres-cawapres. Karena bukan merupakan lembaga politik.
"Saya kira malah sebaliknya, jika MUI mendukung salah satu pasangan calon, justru mendapat serangan masif lawan politik," pungkas Ramses. (gir/jpnn)
Kubu lawan diprediksi bakal terus menggoreng isu terkait Kiai Ma'ruf Amin dan MUI jika ulama berusia 75 tahun itu lolos sebagai cawapres.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sikap MUI Terhadap Putusan MK, Pimpinan Parpol Sebaiknya Legawa
- Prabowo Gencarkan Silaturahmi Politik di Momen Idulfitri, MUI Bereaksi
- Wapres Ma’ruf Amin Adakan Halalbihalal Idulfitri 1445 H, Sejumlah Menteri Hadir
- MUI Minta KPI Beri Sanksi untuk Tiga Stasiun TV yang Menayangkan 4 Acara ini
- Ni'am: Idulfitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional Menuju Perbaikan Negeri
- Pro Kontra Mudik Lebaran, Zainut MUI: Rasulullah saja Rindu Kota Kelahirannya