Hary Tanoe Ubah Usaha Utama Perusahaan ini Karena Sektor Penerbangan Belum Pulih

Hary Tanoe Ubah Usaha Utama Perusahaan ini Karena Sektor Penerbangan Belum Pulih
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengumumkan PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) resmi berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk. Foto: Humas MNC Group.

jpnn.com, JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) resmi berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk.

Selain itu, perusahaan ini juga mengubah kegiatan usaha utamanya dari pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batubara.

"Mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan," ujar Hary Tanoe dalam keterangannya, pada konferensi pers virtual setelah penyelenggaraan RUPSLB di Jakarta, Kamis (10/2).

Menurut Hary, ekspansi dilakukan sebagai upaya memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batubara yang berkelanjutan dan permintaannya yang terus meningkat.

Untuk diketahui, IATA mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 7,2 juta di bulan September 2021, naik 15 persen dibanding USD 6,3 juta pada September 2020.

Namun, kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan berbagai beban usaha yang menghasilkan rugi bersih sebesar USD 4,7 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021, naik 118 persen dibanding rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumya, USD 2,1 juta.

RUPSLB setuju perubahan bisnis utama IATA dari yang sebelumnya transportasi udara menjadi perusahaan investasi, dengan investasi pada unit bisnis yang bergerak di bidang usaha pertambangan, infrastruktur, dan transportasi udara.

RUPSLB juga menyetujui pengalihan aset transportasi udara kepada salah satu anak usaha IATA, PT Indonesia Air Transport (IAT), yang juga telah mengantongi sertifikat operator pesawat udara dari Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Hary Tanoesoedibjo mengubah usaha utama perusahaan besar ini karena sektor penerbangan masih belum pulih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News