Hasil Survei: Belum Genap 2 Bulan, Kereta Cepat Whoosh Angkut Ratusan Ribu Penumpang

Hasil Survei: Belum Genap 2 Bulan, Kereta Cepat Whoosh Angkut Ratusan Ribu Penumpang
Suasana di dalam Kereta Cepat Jakarta- Bandung Whoosh saat moda transportasi massal itu melaju di atas kecepatan 350 kilometer per jam. Foto: Xinhua/Xu Qin

Sisanya, para responden menggunakan Whoosh untuk kegiatan pendidikan, komuter, dan lainnya.

Dwiyana menganggap tingginya penggunaan Whoosh untuk tujuan berlibur dan bisnis merupakan bukti moda transportasi cepat itu mendukung peningkatan perekonomian lokal.

Survei itu juga mencatat hampir setengah jumlah penumpang Whoosh adalah pengguna kendaraan pribadi. Temuan itu menunjukkan bahwa mulai ada pergeseran penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal lewat kehadiran Whoosh.

Oleh karena itu, Dwiyana mengeklaim Whoosh mulai memberikan kontribusi dalam mengatasi polusi udara dan pengurangan kemacetan di jalan raya, dua masalah yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya belum lama ini.

KCIC kini terus menambah jumlah perjalanan Whoosh dari hanya 14 perjalanan per hari menjadi 36 perjalanan setiap hari seiring tingginya minat masyarakat.

Kereta cepat penghubung Jakarta dengan Bandung tersebut memiliki trase sepanjang 142,3 kilometer yang dilengkapi empat stasiun pemberhentian yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

Kereta yang diresmikan pada awal Oktober tersebut merupakan kerja sama antara perusahaan Indonesia dan China sebagai proyek unggulan kerja sama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra atau Belt and Road Initiative (BRI).(Xinhua/jpnn.com)


Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi membeber capaian Kereta Cepat Whoosh pada ajang World Railway Cooperation and Development Forum di Beijing.


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News