Hasil Survei: Separuh Pembeli E-Commerce Terinspirasi Belanja dari Iklan

Kemudian, promosi afiliasi, yakni fitur yang memungkinkan penggunanya untuk memasarkan produk secara eksternal di luar aplikasi Lazada.
“Kami menyadari pentingnya promosi iklan bagi sebuah brand dan seller dalam menjangkau target pasarnya lebih tepat dan optimal,” kata Astrid.
Ditambahkannya, 96% konsumen menggunakan fitur Pencarian di Lazada untuk menemukan produk yang mereka cari. Sebanyak 95% konsumen memutuskan untuk membeli produk yang mereka temukan melalui fitur ini.
"Sebanyak 60% omzet penjualan kami datangnya dari Lazada, karenanya promosi selalu menjadi perhatian dan ini berdampak pada meningkatnya penjualan empat sampai lima kali pada momen tertentu," kata Raymond Mario, Operational Manager Redshroom Store, salah satu seller.
Mengenai ancaman krisis di 2023, Astrid tetap optimistis e-commerce akan tetap tumbuh, walaupun low.
Dia juga menyebutkan empat jenis produk yang tetap laris di e-commerce adalah kecantikan, fashion, kebutuhan Ibu dan bayi, serta kebutuhan sehari-hari.
"Empat produk itu tetap jadi primadona konsumen e-commerce," pungkas Astrid. (esy/jpnn)
Hasil survei Lazada menunjukkan separuh pembeli e-commerce mendapatkan inspirasi belanja dari iklan.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Resmi Meluncur, Master Bagasi Siap Jembatani Produk Lokal Tembus Pasar Global
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- 6 Bulan Kabinet Prabowo-Gibran: Komunikasi Publik & Kontroversi Menteri Jadi Catatan
- Survei LSI: Kejagung Penegak Hukum Paling Dipercaya Publik
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Mengenal World ID, Verifikator Identitas Online yang Aman & Pribadi