Hasto Harap Tuan Guru dan Ulama di NTB Luruskan Sejarah soal Bung Karno

Hasto Harap Tuan Guru dan Ulama di NTB Luruskan Sejarah soal Bung Karno
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meresmikan musala di Kantor DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Jumat (16/9). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, MATARAM - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta bantuan para tuan guru, kiai, dan ustaz di NTB untuk meluruskan sejarah Bung Karno yang difitnah antiislam. Bung Karno yang selama Orde Baru dinarasikan seperti antiislam, antiulama, dan sebagainya.

Hal itu disampaikan Hasto saat meresmikan musala di Kantor DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Jumat (16/9).

Pada kesempatan itu, hadir sejumlah tuan guru dan ulama di NTB.

Hasto didampingi oleh Sekretaris Umum DPP Bamusi sekaligus anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah dan Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat.

"Saya sampaikan kepada buya tadi, Bung Karno dalam Konferensi Asia Afrika mendapat gelar kehormatan sebagai pendekar pembebas bangsa-bangsa Islam. Ini sejarah yang banyak ditutupi," kata Hasto.

Indonesia melalui Bung Karno punya peran penting bagi kemerdekaan bangsa Islam dunia, seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, Sudan, dan lain-lain.

Bung Karno juga belajar Islam dari HOS Tjokroaminoto, tokoh Muhammadiyah Ahmad Dahlan, hingga pemuka NU Hasyim Asy'ari.

"PDIP melalui Basmusi, menjadi rumah besar mewujudkan visi Islam Nusantara yang berkemajuan bagi Indonesia Raya. Banyak yang mengaburkan sejarah yang menempatkan Bung Karno seperti antiislam. Maka di NTB perlu minta bantuan para kiai, tuan guru, ulama, sampaikan kepada umat Islam tentang kebenaran yang ada di sini," jelas dia.

Bung Karno punya peran penting bagi kemerdekaan bangsa-bangsa Islam dunia, seperti Maroko, Tunisia, Aljazair, Sudan, dan lain-lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News