Hasto Kristiyanto: BW Kurang Etis jadi Panelis Debat Pilpres

Hasto Kristiyanto: BW Kurang Etis jadi Panelis Debat Pilpres
Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Hasto Kristiyanto menilai mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) sebagai sosok yang tidak independen.

Sebab, banyak masyarakat dan relawan yang menolak BW sebagai panelis debat kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Sebenarnya muncul di masyarakat yang ingin menjaga muruah KPU. Kami terima banyak surat termasuk dari sosmed soal semangat ikut menjaga KPU yang independen," kata Hasto di sela-sela acara 'Parade Akhir Pekan' yang diselenggarakan PDI Perjuangan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).

Sekjen PDI Perjuangan ini mengatakan, BW pernah menjadi tim sukses Sandiaga Uno di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017. Karena itu, kurang etis BW menjadi panelis karena ada sangkaan dia akan berpihak.

"Itu merupakan hal biasa yang disampaikan masyarakat. Dan kami menjabarkan ke KPU keberatan masyarakat itu," jelas Hasto.

Seperti diketahui, KPU memutuskan enam panelis yang akan menyusun pertanyaan seputar tema debat yang akan digelar pada 17 Januari 2019. Tema debat perdana adalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Debat akan diikuti pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yaitu pasangan nomor urut satu Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Nama-nama calon panelis debat yang disepakati KPU adalah Guru Besar Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti, Ahli Tata Negara Margarito Kamis, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo.

Bambang Widjojanto alias BW dan Adnan Topan Husodo batal menjadi panelis dalam debat perdana pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News