Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Media

Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Media
Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merasa jadi korban framing media massa terkait keterlibatan dirinya terlibat dalam kasus suap yang melibatkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hasto sendiri menyatakan dirinya berserah diri pada proses penegakan hukum di KPK. Dia menegaskan takkan pernah mengintervensi lembaga yang dipimpin oleh Firli Bahuri itu.

"Dengan berita-berita ini, menunjukkan adanya berbagai kepentingan yang ikut membuat framing," kata Hasto di sela Rakernas I 2020 PDIP di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).

Politikus asal Yogyakarta ini mencontohkan adanya framing isu Doni yang diamankan KPK adalah stafnya. Padahal, Hasto mengaku stafnya bernama Ramond Dony Adam dan saat ini masih mendampinginya berkeliling.

"Staf saya ini namanya Dony. Itu sebagai contoh framing," kata Hasto.

Selain itu, Hasto juga menekankan upaya framing isu yang menyudutkan dirinya bersembunyi di fasilitas kepolisian, kemarin. Hasto menekankan bahwa dirinya kemarin sedang menyiapkan acara Rakernas I PDIP.

"Dan teman-teman bisa melihat sendiri hasilnya. Bisa melihat bagaimana acara ini menunjukkan jalan kejayaan bagi Indonesia Raya ini," kata Hasto.

Alumni UGM ini juga mengklarifikasi soal gugatan atas nama Megawati Soekarnoputri dan dirinya ke Mahkamah Agung soal peraturan KPU menyangkut pergantian antar waktu (PAW). Menurut Hasto, keduanya hanya menjalankan fungsi kepartaian dan sama sekali tak melakukan proses negosiasi karena hukum menyangkut PAW sangat jelas.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merasa jadi framing media massa terkait keterlibatan dirinya terlibat dalam kasus suap yang melibatkan Komisioner KPU Wahyu Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News