Hasto Pastikan Tidak Akan Membantu Istri Irjen Ferdy Sambo Jika Tak Kooperatif
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo mengatakan pihaknya tidak bisa memberikan perlindungan jika pemohon tidak kooperatif.
Hal itu berlaku untuk semua pemohon, termasuk istri Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E yang sebelumnya meminta perlindungan LPSK dalam kasus penembakan Brigadir J atau Nofriansah Yosua Hutabarat.
"Kalau kami simpulkan, tidak ada kerja sama atau tidak kooperatif para pemohon, tentu kami tidak bisa melakukan pelayanan perlindungan," kata Hasto di kantornya, Kamis (28/7).
Dia menjelaskan pengajuan permohonan untuk perlindungan memiliki batas waktu dan timnya akan melakukan investigasi dalam rentang waktu satu bulan.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan apakah pemohon memang layak mendapat perlindungan dari LPSK.
"Tenggat waktu biasanya satu minggu kami harus segara melakukan investigasi atau asesmen, kalau lewat satu minggu diperpanjang dulu waktunya. Kemudian ada batas waktu satu bulan untuk LPSK bisa memberikan layanan perlindungan," paparnya.
Dia menyebutkan batas waktu satu bulan dihitung pada hari kerja.
Hasto menerangkan LPSK juga sudah menyampaikan atura itu kepada pemohon, yakni istri Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E.
Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo mengatakan pihaknya tidak bisa memberikan perlindungan jika pemohon tidak kooperatif.
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Pascaputusan MK, PDIP Terbitkan 5 Poin Sikap, Simak
- Inilah Forum yang akan Memutuskan Sikap PDIP ke Depan
- PDIP Mulai Panaskan Mesin Pemenangan untuk Pilkada Serentak 2024
- Wahai Noel, Ini Bukan soal Jokowi, Bagi Megawati Anak Ranting Sangat Penting