Hasto PDIP: Indonesia Butuh Haluan Negara, Bukan GBHN
jpnn.com, BATAM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku tidak pernah menyebut bahwa Indonesia membutuhkan Garis Besar Haluan Negara atau GBHN. Hasto hanya menyebut Indonesia membutuhkan haluan negara.
Hasto mengungkapkan itu ketika menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Harmoni One Hotel, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/12).
“Saya tidak pernah menyebut GBHN. Enggak pernah. Yang saya sebut haluan negara," kata Hasto.
Menurut dia, haluan negara dapat terbentuk melalui riset dan inovasi. Kemudian, haluan negara ialah jalan kebudayaan dan jalan kemakmuran.
"Jadi, haluan negara itu jalan kebudayaan bagi kemakmuran negeri yang bertumpu kepada sumber daya nasional melalui kegiatan riset dan inovasi nasional," lanjut dia.
Hasto pun menerangkan bahwa haluan negara berbeda dengan GBHN. Sebab, GBHN ialah produk yang dihasilkan dari proses politik.
"GBHN itu linear. Haluan negara itu semesta, kesemestaan. Haluan negara itu membuat jadi tahu 25 tahun ke depan Jawa seperti apa, Madura seperti apa, Kalimantan seperti apa, itu semua berdasarkan riset dan inovasi," tutur dia.
Hasto mengaku akan memperjuangkan konsep haluan negara. Walakin dia menyadari konsep itu berpotensi menuai penolakan.
Menurut Hasto, haluan negara berbeda dengan GBHN. Sebab, GBHN ialah produk yang dihasilkan dari proses politik.
- Wahai Noel, Ini Bukan soal Jokowi, Bagi Megawati Anak Ranting Sangat Penting
- Sekjen PDIP: Otto Mungkin Lupa Pernah Meminta Bu Megawati Jadi Saksi
- Amicus Curiae Megawati ke MK Bisa Tak Diterima, Ini Penyebabnya
- Sorbatua Siallagan dapat Penangguhan Penahanan Atas Bantuan Bane Raja Manalu
- Hasto PDIP Soroti Jokowi yang Sibuk Urus Keluarga Saat Situasi Global Memanas
- Datang ke MK, Hasto Menyerahkan Surat Amicus Curiae Tulisan Tangan Megawati