Hati-hati, Bali Masih Rawan Rabies

Sekitar 187 Ribu Anjing Liar Masih Berkeliaran

Hati-hati, Bali Masih Rawan Rabies
Hati-hati, Bali Masih Rawan Rabies
DENPASAR - Langkah eliminasi anjing yang belakangan intensif digelar Dinas Peternakan (Disnak) kabupaten seluruh Bali belum mampu menciptakan rasa aman pada masyarakat. Buktinya, setelah setahun ditetapkan sebagai kawasan endemi virus rabies, Bali masih "memelihara" sekitar 187 ribu anjing liar.

Jumlah ini sendiri mengacu pada data populasi anjing di Bali yang dirilis Disnak Bali, yakni mencapai sekitar 431.552 ekor anjing. Jumlah ini terbagi masing-masing 50 persen anjing rumahan dan anjing liar atau yang diliarkan pemiliknya. Itu artinya, terdapat sekitar masing-masing 215.776 ekor anjing rumahan dan liar. Hingga hari ini Selasa (10/11), Disnak mencatat sudah 28.126 ekor anjing yang berhasil dieliminasi. Sisanya, 187.650 ekor masing berkeliaran di jalan.

Menurut Kadisnak Bali Ida Bagus Alit, masih banyakya anjing-anjing liar yang berkeliaran. Ini karena pihaknya masih memprioritaskan langkah vaksinasi terhadap anjing. Sedangkan eliminasi dipilih sebagai jalan terakhir untuk mengantisipasi penyebaran virus rabies. "Sayangnya selama ini media lebih kencang memberitakan eliminasi yang dilakukan Disnak ketimbang vaksinasinya," terang Alit.

Padahal menurut Alit, selama menggelar eliminasi, pihaknya kerap mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Biasanya, yang keberatan dengan perburuan anjing ini datang dari kalangan pemilik dan pecinta anjing. Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak terlalu mempersolkan penolakan tersebut. Apalagi sejauh ini tidak ada jaminan si pemilik bisa memastikan anjingnya bebas dari virus rabies. "Banyak pemilik anjing yang keberatan dieliminasi, tapi membiarkan anjingnya berkeliaran dan meresahkan warga," tandas Alit.

DENPASAR - Langkah eliminasi anjing yang belakangan intensif digelar Dinas Peternakan (Disnak) kabupaten seluruh Bali belum mampu menciptakan rasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News