Hati-Hati pada Politik Dinasti ala Ratu Atut

Hati-Hati pada Politik Dinasti ala Ratu Atut
Pilkada. Foto: dok.JPNN

Meski sulit, Hafid berharap berhenti bersikap pragmatis dan menyadari daya rusak yang ditimbulkan oleh politik dinasti.

Menurutnya, penting bagi partai politik membenahi sistem pencalonan dalam pilkada sehingga keluarga petahana tidak begitu saja menjadi calon.

Artinya, ada sistem seleksi calon peserta pilkada yang berlangsung secara transparan sehingga rakyat pun dapat melihat kandidat yang berkualitas.

Sebagai gambaran, kebobrokan politik dinasti di daerah terkuak sejak Gubernur Banten Atut Chosiyah terjerat kasus korupsi pada 2013. Praktik korupsi tersebut juga melibatkan kerabatnya.

Sementara di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi karena dugaan kasua suap. 

Yan menjadi bupati menggantikan ayahnya, Amiruddin Inoed, yang juga pernah diperiksa KPK terkait masalah alih fungsi hutan.

Pada Pilkada 2017, tercatat keluarga petahan maju di daerah masing-masing. Dodi Reza Alex, putra sulung Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin,  mendaftar di KPU Musi Banyuasin, Sumsel, untuk ikut pilkada di daerah itu.

 Dodi yang berpasangan dengan Beni Hernedi diusung 11 partai politik atau menyapu bersih semua kursi di DPRD Musi Banyuasin.

JAKARTA--Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, mengatakan saat ini mulai ada politik dinasti untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News