Hati-Hati, Surabaya Masih Rawan Puting Beliung
Jumat, 12 Mei 2017 – 23:22 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Cuaca di Kota Surabaya dan sekitarnya sedang memasuki pergantian musim dari hujan ke kemarau.
Masa transisi itu mengakibatkan intensitas hujan menurun.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak mengingatkan masyarakat agar tetap waspada.
Sebab, potensi angin puting beliung cukup besar.
Puting beliung pada masa penghabisan musim hujan merupakan fenomena biasa.
Panas yang meningkat mengakibatkan suhu permukaan air laut naik.
Sebagian menjadi uap air dan menggumpal membentuk awan yang berpotensi hujan.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Arif Wiyono mengatakan, awan yang paling sering terbentuk adalah kumulonimbus (CB).
Cuaca di Kota Surabaya dan sekitarnya sedang memasuki pergantian musim dari hujan ke kemarau.
BERITA TERKAIT
- Tiga Desa di Jepara Diterjang Puting Beliung, 121 Rumah Warga Rusak
- 27 Rumah Rusak di Lombok Tengah Akibat Diterjang Angin Puting Beliung
- Puting Beliung Merusak Rumah-Rumah di Sukabumi
- 11 Rumah Warga Rejang Lebong Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- Cuaca Buruk, Longsor dan Angin Puting Beliung Melanda Sukabumi
- Pulau Kasu Seharusnya Ditetapkan Sebagai Darurat Bencana Seusai Diterjang Puting Beliung